Wahai saudaraku -semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur- ketahuilah bahwasanya Allah telah mencurahkan nikmat-Nya kepada kita, baik nikmat zhohir maupun batin; nikmat makan, minum,
pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya, yang kalau air di lautan menjadi tinta, ranting dan dedaunan di muka bumi ini menjadi pena dan kertasnya, tentu tidak akan cukup untuk menulis nikmat-nikmat-Nya.
Makan dan minum misalkan -yang seringnya kita lalai dari mensyukurinya- di sana terdapat nikmat yang begitu luar biasa, sampai-sampai sebagian ulama mengatakan :
أَنَّهُ لاَ يُقَدَّمُ الطَّعَامُ بَيْنَ يَدَيْكَ وَإِلَّا وَفِيْهِ ثَلَاثُمِائَةٍ وَسِتُّوْنَ نِعْمَةً
“Tidaklah suatu makanan dihidangkan dihadapanmu kecuali didalamnya terdapat 360 nikmat”.
Ya, karena memang tidaklah suatu makanan terhidang di hadapan kita kecuali telah melalui proses yang panjang yang tentunya semua itu tidak lepas dari nikmat Allah.
Tanaman yang ia adalah sumber makanan, adakah kita yang menumbuhkan, yang mengeluarkan dari bumi? Allah berfirman:
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ* أَأَنْتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ* لَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَاهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ
“Pernahkah kamu memperhatikan benih yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah kami yang menumbuhkan?. Sekiranya kami menghendaki, niscaya kami hancurkan sampai lumat, maka kamu akan heran tercengang” (Al-Waqi'ah: 63-65)
Air yang kita tidak bisa hidup kecuali dengannya, apakah kita yang menciptakannya? Ataukah kita yamg menurunkan dari langit, atau memancarkan dari bumi?
Allah berfirman:
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ* أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ
Maka Terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau kamikah yang menurunkannya? ( (QS. Al-waqi'ah: 68-69)
Allah juga berfirman:
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ
“Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu" (QS.Al-Mulk: 30).
Api yang digunakan untuk memasak, garam, gula, minyak dan lain-lain, apakah kita yang menciptakan?
Saudaraku -semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang pandai bersyukur- ini hanya sebagian kecil dari kenikmatan yang Allah karuniakan kepada kita sampai terhidangnya suatu makanan, belum kenikmatan yang lainnya.
Maka wahai saudaraku, mari kita melatih diri kita untuk selalu bersyukur, yakinilah bahwa makanan yang terhidang di hadapanmu adalah murni karunia dari Allah, ucapkanlah hamdalah karena memang hanya Allah-lah yang berhak untuk dipuji. Gunakanlah kekuatan yang engkau peroleh dari makanan tersebut untuk mendekat dan mendekat kepada Allah karena itu merupakan bukti syukur kita kepada Allah.
Saudaraku…. Yuk pandai bersyukur !!! Wallahul Muaffiq
Sumber : Khoirul Abu Ammar
CHANNEL MEDIA DA'WAH AL-FURQON